Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan antara kontraktor dengan developer
Apa perbeaannya?
Langsung saja kita bahas secara terperinci.
Kontraktor
Seorang kontraktor sering juga disebut dengan kata pemborong. Berbeda jauh dengan pengembang atau developer. Arti dari “kontrak” sendiri adalah suatu perjanjian kerja dengan pemilik proyek (owner). Misalnya lembaga pemerintahan yang mengontrak, menyewa seseorang atau perusahaan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Kasarnya kontraktor adalah orang sewaan yang di tunjuk untuk menjalankan sebuah proyek.
Seorang kontraktor berupaya mendapatkan kontrak kerja dengan cara mengikuti lelang proyek atau mengikuti tender. Katakanlah satu lembaga pemerintah daerah akan membangun sebuah gedung perkantoran atau jembatan dengan nilai anggaran 1 miliar. Maka para kontraktor berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan tersebut melalui lelang atau tender. Mereka berlomba menawar harga. Biasanya calon kontraktor yang menawar harga paling rendah yang keluar sebagai pemenang. Meskipun tidak selalu harga rendah yang menang, bisa saja harga rendah menjadi tidak wajar karena tidak sesuai dengan perhitungan yang sudah di buat oleh konsultan sebelumnya.
Kontraktor melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang sudah di tentukan, tidak boleh kurang atau lebih. begitu selesai barulah mereka mereka mendapatkan pembayaran lunas dari pemerintah atau owner proyek.
Developer / Pengembang
Berbeda dengan pengembang perumahan atau Developer. Developer tidak ubahnya seperti usaha konveksi atau pedagang gorengan, mereka membeli pisang kemudian mengoalah pisang tersebut menjadi gorengan lalu menjual nya. Seorang developer juga begitu, mereka mencari lahan, kemudian membangun rumah lalu rumah tersebut di jual lagi, begitu seterusnya. Developer di tuntut untuk piawai, karena tidak ada jaminan sebuah rumah akan terjual. Berbeda dengan kontraktor, begitu pekerjaan selesai maka uang bisa diterima. Tapi seorang developer selesai membangun mereka masih harus menunggu untuk terjual dulu. Oleh sebab itu seorang developer juga mempekerjakan seorang marketing perumahan untuk menjual rumah-rumahnya.
Developer harus mempunyai mental tahan banting juga kreatif dalam melaksanakan bisnis nya. Sebab seorang developer akan berhadapan dengan banyak masalah di lapangan. Mulai dari membebaskan sebuah lahan, pertentangan dari masyarakat setempat, gangguan dari preman yang suka mintak jatah dengan kedok uang keamanan dan lain sebagainya. Hal ini bisa menjadi sangat serius bila anda tidak pandai-pandai menghadapinya.
Adapun isitilah-istilah kata dalam dunia properti yang perlu kita tahu terlebih bagi anda yang memiliki rencana untuk menjadi seorang developer/ pengembang. yang kita bahas di artikel berikutnya.
Baca juga: – Istilah-Istilah Dalam Dunia Properti